Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Hidup Ini Indah (Part 3): Thanks God, It Was Over

Gambar
Sudah lama rasanya tidak berbagi cerita dan pengalaman di blog ini. Alasannya lumayan banyak, pertama, karena disibukkan dengan yang namanya 'UN', kedua, terlalu menikmati liburan panjang, dan akhirnya malas untuk memperbaharui blog ini. Saat ini, aku mau berbagi cerita kehidupan tentang bagaimana perjalanan studiku yang berkobar ataupun yang menangis dari pertama kali masuk kelas 3 SMP dan akhirnya sudah akan berpindah satu step kedepan yaitu beranjak ke SMA yang katanya masa-masa paling indah dalam kehidupan remaja ini. Kira-kira bulan 7 tahun 2014, aku dipercayakan para pengajarku untuk naik dan menimba lebih banyak dan lebih luas lagi ilmu di kelas 9C yang katanya kelas unggulan. Saat sudah ingin beranjak satu step kedepan, ada dua sisi perasaan yang menyelubungiku. Pertama, pastinya senang. Siapa yang tidak senang jika dia naik kelas dan akhirnya menjadi seorang 'Kakak Kelas Sesungguhnya' di sekolah itu. Kedua, sedih juga. Dengan alasan, kita menapaki kelas 3 S

Hidup Ini Indah (Part 2): 1 in 2, Rekanku

Gambar
Senang rasanya punya  feeling yang berbeda dibanding feeling orang lain.Ketika kita punya teman yang penampilannya, pakaiannya, dan semua yang mereka pakai sama, pasti kita kira mereka saudara atau sahabat sehati sejiwa yang berteman dari kecil bahkan dari bayi. Tapi temanku ini, mereka adalah anak kembar yang keluar dari rahim ibunya pada tanggal 17 Maret 2000, mereka hanya berbeda beberapa menit saat dilahirkan. Sebetulnya dari kami duduk di kelas 1 SD sampai kelas 3 SD kami sudah mengenal satu sama lain, di gereja maupun di sekolah. Ketika kami di gereja kami akrab sekali, tapi kalau sudah di sekolah kami kurang dekat karena perbedaan kelas. Barulah ketika kelas 4 SD kami berada di dalam satu kelas, dan kami mulai dekat dan akhirnya bersahabat. Dulu, sahabat kembarku ini dapat dibedakan lewat tai lalat milik adiknya, sampai pada akhirnya kelas 6 SD dia mengoperasi tai lalatnya karena tai lalatnya yang tumbuh dan bahaya. Karena dioperasinya tai lalat itu tidak ada lagi pembed

Hidup Ini Indah (Part1) : Menghargai Pengalaman yang Tidak Hanya Berharga

Gambar
Ada suatu benda yang sangat amat indah bak permata. Benda tersebut pasti sudah tidak lagi menjadi misteri bagi kehidupan kita sebagai seorang ciptaan. Benda tersebut adalah suatu pengalaman. Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan ini akan dimateraikan dengan yang yang namanya pengalaman. Ketika kita melewatkan satu menit tunggal saja dalam kehidupan kita, kita telah memberikan pengalaman yang tak terlupakan oleh orang lain, baik itu pengalaman yang berharga bak emas dalam tas ataupun pengalaman yang menyesakkan hati, bak kamar tidur yang tidak tersusun rapih. Suatu kejadian kecil bisa saja menjadi pengalaman yang sangat indah. Dimulai dari pertemananku dengan seorang gadis remaja belia yang bisa disebut "Anak Einstein". Kami berdua baru menjadi saling kenal pada saat menduduki sekolah dasar kelas 4. Di awal aku menjalin pertemanan dengannya, semua sama saja, tidak ada yang berubah dalam hidupku. Kami berteman sampai kami menduduki kelas 6 SD. Semua berjalan sama, flat,